![]() |
Trio Ardhian's |
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengajaran
bahasa merupakan salah satu bentuk pengajaran yang memiliki cara yang berbeda
dalam metode pengajarannya dibandingkan dengan bidang-bidang yang lain. Bahasa
sebagaimana kita ketahui didapatkan oleh seseorang melalui dua hal, yaitu
melalui perolehan dan melalui pembelajaran. Didapatkan melalui perolehan di
sini artinya yakni di mana seseorang untuk pertama kalinya memperoleh bahasa
(masih murni, belum memiliki bahasa) dalam penjelasan hal ini yang dimaksud
yakni bayi atau balita. Sistem kehidupan inilah yang menyerap semua aspek-aspek
tentang bahasa pertamanya dari orang tua, keluarga dan lingkungan sekitarnya
tanpa harus belajar. Untuk memperlancar kegiatan pengajaran bahasa
diperlukanlah metode atau suatu rumusan sistem cara pengajaran, karena metode
pengajaran merupakan salah satu faktor yang berperan dalam pengajaran. Peran
suatu metode sangatlah besar dalam suatu pengajaran dan bersangkutan juga
dengan siswa yang menjadi objek pengajaran.
Dalam menerapkan metode pengajaran bahasa ada
beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan terlebih dahulu oleh para pengajar
yang antara lain adalah sebagai berikut:
þ Pengajaran harus disesuaikan dengan kultur sosial dari objek siswa.
þ Menggunakan metode yang dianggap mudah oleh para siswa.
þ Melalui pendekatan yang sifatnya komunikatif dalam kegiatan belajar mengajar.
B. Rumusan
Masalah
1.
Apa yang dimaksud metode pembelajaran?
2.
Apa macam-macam metode pengajaran bahasa Indonesia?
3.
Apa yang menjadi faktor penyebab kegagalan
dalam pengajaran bahasa Indonesia?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Metode Pembelajaran
Metode
atau Strategi merupakan usaha untuk memperoleh kesuksesan dan keberhasilan
dalam mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan strategi dapat diartikan sebagai [1]a plan, method, or series of activities designed
to achieves a particular educational goal. Sedangkan menurut kamus
Purwadarminta (1976), secara umum metode adalah cara yang telah teratur dan
terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud. Sedangkan menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), metode adalah cara kerja yang bersistem untuk
memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.
Metode berasal dari bahasa Inggris yaitu Method
artinya melalui, melewati, jalan atau cara untuk memperoleh sesuatu. Strategi
pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian
kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Strategi
pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk
penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam
pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan tertentu.
Banyak
sekali metode-metode dalam pengajaran bahasa yang sesungguhnya memiliki
perbedaan-perbedaan antara satu dengan lainnya yang mungkin diakibatkan oleh teori-teori
bahasa yang berbeda, jenis-jenis deskripsi bahasa yang beragam dan ide-ide yang
beraneka tentang belajar bahasa. Mengapa adanya kegagalan dalam pengajaran
Bahasa Indonesia? Bahasa Indonesia yang sesungguhnya berasal dari bahasa Melayu
Riau yang kemudian mendapatkan pengaruh-pengaruh dari bahasa daerah-daerah lain
dan juga dari bahasa asing, seperti bahasa-bahasa penjajah kita. Kegagalan di
sini bersumber pada metode yang digunakan karena metode itu menentukan apa dan
bagaimana pengajaran bahasa itu. Pengajaran bahasa dianggap berhasil apabila
siswa dapat mendengar (menyimak), berbicara, membaca, menulis, memiliki banyak
kosakata (vocab) dan juga bertata
bahasa (grammar) dengan baik.
B. Macam-macam Metode Pengajaran Bahasa
Indonesia
? Metode Langsung
Metode
langsung berasumsi bahwa, belajar bahasa yang baik, adalah belajar yang
langsung menggunakan bahasa secara intensif dalam komunikasi. Tujuan metode
tersebut adalah penggunaan bahasa secara lisan, agar siswa dapat berkomunikasi
secara alamiah seperti penutur asli. Siswa diberi latihan latihan untuk
mengasosiasikan kalimat dengan artinya melalui demonstrasi, peragaan, gerakan, serta
mimik secara langsung.
Ä Langkah
langkah pembelajaran metode langsung:
1. Pembelajaran
dimulai dengan dialog atau humor pendek dalam bahasa dan gaya bahasa santai dan
nonformal.
2. Materi mula
mula disajikan secara lisan, dengan gerakan atau isyarat tertentu, dramatisasi
dan gambar gambar.
3. Tanya jawab
berdasarkan bahasa yang dipelajari dengan memberikan contoh yang merangsang
siswa.
4. Tatabahasa
diajarkan secara induktif.
5. Kata-kata
yang digunakan dalam percakapan percakapan.
6. siswa yang
sudah maju diberi bacaan sastra untuk pemahaman dan kenikmatan,tetapi bahasa
dalam bacaan tidak dianalisis secara struktural atau sistematis.
7. Budaya yang
relevan diajarkan secara induktif.
Ä Pola urut
metode pembelajaran langsung
Œ Persiapan, tujuan
dan partisipasi siswa: Guru menjelaskan TPK, informasi latar belakang, pelajaran,
pentingnya pelajaran, dan mempersiapkan siswa untuk belajar.
�Pendemonstrasian,
pengetahuan atau ketrampilan: Guru mendemonstrasikan ketrampilan dengan benar
atau menyajikan informasi tahap demi tahap.
Ž Pembimbingan
pelatihan: Guru merencanakan dan memberikan bimbingan awal.
� Pengecekan
pemahaman dan pemberian umpan balik :Guru mengecek apakah siswa telah berhasil
melakukan tugas dengan dan memberikan umpan balik.
� Pemberian
kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan: Guru mempersiapkan
kesempatan melakukan pelatihan kunjungan, dengan perhatian khusus pada penerapan
situasi yang lebih kompleks dan kehidupan sehari hari. Dalam metode langsung umumnya
guru merencanakan kegiatan belajar secara terstruktur dan ketat. Pada awal
pembelajaran, guru merupakan pemberi informasi dan pendemonstrasi yang aktif
dan mengharapkan siswa menjdi pendengar pendengar aktif yang baik. Keberhasilan
metode langsung memerlukan lingkungan yang baik, untuk presentasi, dan
demonstrasi yakni ruangan yang tenang dengan penuh penerangan cukup, termasuk
alat pandang dengar yang sesuai.
? Metode Demonstrasi
Merupakan
metode yang digunakan untuk membelajarkan peserta dengan cara menceritakan dan
memperagakan suatu langkah-langkah pengerjaan sesuatu. Demonstrasi merupakan
praktek yang diperagakan kepada peserta. Karena itu, demonstrasi dapat dibagi
menjadi dua tujuan: demonstrasi proses untuk memahami langkah demi langkah dan
demonstrasi hasil untuk memperlihatkan atau memperagakan hasil dari sebuah
proses. Biasanya setelah demonstrasi dilanjutkan dengan praktek oleh peserta
sendiri. Sebagai hasil, peserta akan memperoleh pengalaman belajar langsung
setelah melihat, melakukan, dan merasakan sendiri. Tujuan dari demonstrasi yang
dikombinasikan dengan praktek adalah membuat perubahan pada rana keterampilan
? Metode Tatabahasa
Metode
ini memusatkan pada pembelajaran kosa kata (vokabulerr),
kelebihan metode ini terletak pada kesederhanaannya dan sangat mudah dalam
pelaksanaannya.
?
Metode Membaca
Metode
ini mula-mula digunakan di Amerika Serikat tahun 1929-an di sekolah-sekolah menengah
maupun di perguruan tinggi di seluruh Amerika. Tujuan dari metode membaca
adalah agar pelajar mempunyai kemampuan memahami teks ilmiah yang mereka
perlukan dalam studi mereka. Tujuan ini belum dirumuskan secara jelas dalam
tahun-tahun 1929-an itu, tetapi lambat tahun metode membaca yang kita kenal
sekarang mempunyai tujuan yang dirumuskan di atas.
Ä
Langkah-langkah pengajaran metode membaca
antara lain:
1. Pemberian
kosakata dan istilah yang dianggap sukar bagi pelajar disajikan dengan
definisi-definisi dan contoh-contoh dalam kalimat.
2. Penyajian
bacaan dalam kelas dilakukan dengan cara membaca diam selama 10-15 menit (bisa
juga mereka ditugasi membaca dirumah sebelum pelajaran dimulai).
3. Diskusi
mengenai isi bacaan dengan tanya-jawab menggunakan bahasa target.
4. Penjelasan
tata bahasa dilakukan secara singkat kalau ini dianggap perlu oleh guru.
5. Pembicaraan
mengenai kosakata yang relevan jika guru sebelumnya tidak memberikan daftar
kosakata, dan (6) pemberian tugas seperti mengarang (yang isinya relevan dengan
topic bacaan) atau membuat denah, skema, diagram, dan sebagainya, yang
berkaitan dengan isi bacaan.
? Metode
Terjemahan
(the translation method)
Merupakan
suatu metode yang lazim digunakan dalam pengajaran bahasa asing, termasuk dalam
pengajaran bahasa Indonesia yang umumnya merupakan bahan kedua setelah
penggunaan bahasa ibu atau daerah.
? Metode Pembatasan Bahasa
Metode
ini menekankan pada pembatasan dan penggradasian kosakata dan struktur bahasa
yang akan diajarkan, kata-kata dan pola kalimat yang tinggi pemakaiannya di
masyarakat diambil sebagai sumber bacaan dan latihan penggunaan bahasa.
?
Metode
Unit Teaching
Merupakan
metode mengajar yang memberikan kesempatan pada siswa secara aktif dan guru
dapat mengenal dan menguasai belajar secara unit
?
Metode Lingustik
Prinsip
metode ini adalah pendekatan ilmiah karena yang menjadi landasan pembelajaran
adalah hasil dari penelitian para linguis (ahli bahasa). Urutan penyajian bahan
pembelajaran disusun sesuai tahap-tahap kesukaran yang mungkin dialami siswa.
Dengan demikian pada metode ini tidak dilarang menggunakan bahasa ibu, karena
dengan bahasa ibu akan memperkuat murid dalam pemahaman bahasa tersebut.
?
Metode
Ceramah
Metode
ceramah adalah metode memberikan uraian atau penjelasan kepada sejumlah murid
pada waktu dan tempat tertentu. Dengan kata lain metode ini adalah sebuah
metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan
kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Metode ini
disebut juga dengan metode kuliah atau metode pidato.
?
Metode Bibahasa
Metode
ini hampir sama dengan metode linguistik, bahasa ibu digunakan untuk
menerangkan perbedaan-perbedaan fonetik, kosakata, struktur kalimat dan tata
bahasa kedua bahasa itu.
?
Metode
Situasional
Merupakan
suatu metode yang dilakukan berdasarkan hasil penelitian ahli linguistik yang
menghasilkan prinsip bahwa pengajaran bahasa yang utama adalah penguasaan
kosakata dan membaca pemahaman. Pengajaran bahasa dilakukan dengan penataan isi
suatu program pengajaran bahasa lisan dalam situasi-situasi berbahasa yang
ditentukan.
Ä Langkah-langkah
pengajaran bahasa dengan metode situasional dilakukan dengan prinsip antara
lain:
� Butir-butir
tata bahasa disajikan secara situasional dalam pola-pola kalimat yang
menunjukkan fungsi dan maknanya.
‚ Setiap
pola kalimat baru memperkenalkan hanya satu butir struktur kalimat.
ƒ Butir-butir
yang menjadi penyebab kesulitan bagi pelajar menjadi perhatian khusus.
„ Penyajian
melalui pendengaran dan lisan serta latihan segera dirangkum melalui membaca
dan mengarang.
… Membimbing
dalam pengucapan tekanan suku kata dari kata-kata baru, ritme kalimat, dan
pola-pola kalimat baru.
† Kelompok-kelompok
bacaan yang berisi struktur-struktur kalimat yang disajikan secara terpimpin
dan yang sesuai dengan tingkat kemahiran pelajar.
?
Metode Audiolingual
Metode
ini pada mulanya digunakan oleh tentara Amerika untuk menguasai bahasa sebelum
menguasai daerah tersebut dengan membentuk program yang dinamai Army
Specialized Training Program (ASTP). Tujuan dari program ini ialah agar
peserta program mencapai keterampilan berbicara dalam beberapa bahasa asing.
Ä Langkah-langkah
metode audiolingual antara lain:
1. Penyajian
dialog bacaan pendek yang dibacakan guru berulang kali; pelajar menyimak dan
tidak melihat teks.
2. Peniruan
dan penghafalan dialog dengan teknik meniru secara serempak dan menghafalkan
kalimat-kalimat itu (mimicry and memorization).
3. Penyajian
pola-pola kalimat yang sulit diajarkan dengan menggunakan teknik drill.
4. Dramatisasi
dari dialog pendek yang telah dikuasai siswa dan diminta memperagakan keterampilannya
di depan kelas.
? Metode
Diskusi
Merupakan
suatu proses pembelajaran melalui interaksi dalam kelompok. Setiap anggota
kelompok saling bertukar ide tentang suatu isu dengan tujuan untuk memecahkan
suatu masalah, menjawab suatu pertanyaan, menambah pengetahuan atau
pemahaman, atau membuat suatu keputusan. Apabila proses diskusi
melibatkan seluruh anggota kelas, pembelajaran dapat terjadi secara
langsung dan bersifat berpusat pada siswa (student centered). Dikatakan
pembelajaran langsung karena guru menentukan tujuan yang harus dicapai
melalui diskusi, mengontrol aktivitas siswa serta menentukan fokus dan keberhasilan
pembelajaran. Dikatakan berpusat kepada siswa karena sebagian besar input
pembelajaran berasal dari siswa, mereka secara aktif dan meningkatkan
belajar, serta mereka dapat menemukan hasil diskusi mereka.
Metode-metode di atas memiliki keunggulan dan juga kelemahan masing-masing
sebagai contoh yakni pada metode langsung yang menerapkan sistem belajar yang
dirasa dapat membuat siswa senang dalam belajar bahasa karena menggunakan
kosakata dan struktur sehari-hari yang dipakai siswa dengan tata bahasa yang
diajarkan menurut situasinya tetapi kelemahan ini terjadi karena pada umumnya
pengajaran dilakukan di kelas dan itu pun dengan waktu yang berjam-jam. Pada
hakikatnya semua metode pengajaran bahasa terjadi dari penahapan seleksi,
gradasi, persentasi dan repetisi tertentu dari bahan pelajaran. Oleh karena
itu, untuk membedakan suatu metode dengan metode yang lain kita harus
menggunakan keempat tahap tersebut sebagai kriteria. Tahap seleksi dilakukan
karena tidak mungkin mengajarkan semua bidang pengetahuan tetapi kita harus
menyeleksi bagian mana yang akan kita ajarkan. Tahap gradasi dilakukan karena
tidak mungkin kita mengajarkan secara serentak semua yang telah kita seleksi.
Tahap persentasi dilakukan karena tidak mungkin kita mengajar tanpa
mengkomunikasikan sesuatu itu kepada orang lain. Tahap repetisi dilakukan
karena tidak mungkin kita mempelajari sesuatu keterampilan dari suatu keadaan
yang tunggal saja. Semua keterampilan bergantung pada prakteknya.
Guna mencapai keberhasilan dalam pengajaran Bahasa
Indonesia selain menggunakan metode-metode di atas diperlukan juga
pendekatan-pendekatan dalam pengajaran bahasa, pendekatan ini bertujuan agar
siswa dapat dengan senang dan juga dengan mudah menyerap atau belajar seperti
pendekatan komunikatif yang mempunyai hakikat bahwa bahasa adalah suatu sistem
buat ekspresi makna. Beberapa pendekatan yang lain adalah:
1. Pendekatan Situasional.
2. Pendekatan Audiolingual.
3. Pendekatan Responsi Fisik Total.
4. Pendekatan Cara Diam.
5. Pendekatan Pembelajaran Bahasa Masyarakat.
6. Pendekatan Alamiah
Beberapa faktor yang menurut saya menjadi penyebab
kegagalan dalam pengajaran Bahasa Indonesia yaitu:
ý Pengajar bahasa yang memang kurang memahami teori bahasa, teori
pembelajaran, tujuan pengajaran, silabus, tipe-tipe kegiatan yang akan
digunakan, peranan pembelajar, peranan pengajar itu sendiri, serta peranan
materi yang akan diajarkan.
ý Situasional yang tidak mendukung terciptanya kegiatan belajar dan mengajar
bahasa seperti pengajar bahasa yang belum mampu berkomunikasi dengan lancar
secara lisan dengan siswa, siswa yang berbeda kultur sosial dengan pengajar
hingga tidak adanya ketertarikan kepada yang diajarkan.
ý Metode yang diterapkan oleh pengajar tidak cocok untuk siswa karena
beberapa hal yang telah disebutkan sebelumnya dan juga alat-alat bantu
pengajaran bahasa yang kurang memadai untuk pengajaran bahasa.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode
pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk
penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam
pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam hal ini adalah
tujuan pembelajaran. Dari semua metode mengajar yang telah disebutkan di atas
memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Suatu metode akan cocok
diterapkan dalam suatu suasana belajar mengajar apabila metode tersebut cocok
dengan suasana yang sedang berlangsung, sesuai dengan kondisi yang sedang
dialami oleh peserta didik. Tidak ada metode yang paling baik yang ada hanyalah
bagaimana cara seorang pendidik mampu melihat kondisi anak didiknya untuk
menerapkan metode mengajar yang paling cocok untuk peserta didiknya.
B. Saran
Sebaiknya
agar pengajaran bahasa mencapai keberhasilan seorang pengajar bahasa adalah
orang yang berkompeten yaitu orang yang sepenuhnya mengerti, memahami serta
mempunyai ide untuk menemukan jalan keluar atas masalah pengajaran bahasa yang
dihadapinya serta mempunyai tujuan yang baik dalam mengajarkan bahasa.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Alamsyah, Teuku. 2009. Strategi Pembelajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia. Banda Aceh: FKIP Universitas
Syiah Kuala.
Hamalik, Oemar. 1990. Metode Belajar
dan Kesulitan-Kesulitan Belajar.Bandung: Tarsito.
Sugiono,
S. 1993. Pengajaran Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Asing. Makalah
disajikan dalam Konferensi Bahasa Indonesia; VI. Jakarta: 28 Oktober—2 Nopember
1993.
Suharyanto.
1999. Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD. Yogyakarta: Depdikbud
Suyatno, 2004. Teknik Pembelajaran Bahasa dan Sastra.
Surabaya: Penerbit Surabaya Intelektual Club.
Note: Maaf artikel belum saya siapkan link downloadnya dikarenakan masih jadi tugas perkuliahan.
0Awesome Comments!