Efektivitas Strategi Directed Reading Thinking Activities (DRTA) dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Mata Pelajaran Bahasa Indonesia



Efektivitas Strategi Directed Reading Thinking Activities (DRTA) dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Trio Ardhian

ABSTRACT

            Directed Reading Thinking Strategies Activities (DRTA) or Direct Reading and Thinking (MBL), focused student engagement with the text, because the students predict and prove it when they read. Three stages kegiatanyang done that: predicting (predicting), reading (reading), and proving (proving) that involves the interaction of students and teachers to the text as a whole. Through a strategy of Direct Reading Thinking Activity (DRTA) then the learning process to be effective and the results of the evaluation in the process of Indonesian study subjects for the better.


PENDAHULUAN

            Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan metode pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu yang terdiri atas semua komponen materi dan prosedur yang digunakan untuk membantu siswa dalam mencapai tujuan. salah satu diantaranya adalah strategi Directed Reading Thinking Activities (DRTA). Strategi Directed Reading Thinking Activities (DRTA) atau Membaca dan Berfikir Secara Langsung (MBL), memfokuskan keterlibatan siswa dengan teks, karena siswa memprediksi dan membuktikannya ketika mereka membaca (Rahim, 2008: 47). Strategi Directed Reading Thinking Activities (DRTA) menurut Stauffer (dalam Resmini dkk, 2006: 84) menekankan pentingnya penggunaan prediksi selama pra membaca untuk mengangkat pengawasan siswa mengenai pemahaman mereka selama waktu pengarahan pelajaran. Stauffer menjelaskan strategi Directed Reading Thinking Activities (DRTA) memiliki tiga tahap kegiatan yaitu: memprediksi (predicting), membaca (reading), dan membuktikan (proving) yang melibatkan interaksi siswa dan guru terhadap teks secara keseluruhan.
A.  Langkah-langkah Strategi Directed Reading Thinking Activities (DRTA)
            Stauffer menjelaskan strategi Directed Reading Thinking Activities (DRTA) memiliki tiga tahap kegiatan yaitu: memprediksi (predicting), membaca (reading), dan membuktikan (proving) yang melibatkan interaksi siswa dan guru terhadap teks secara keseluruhan. 
1.    Memprediksi
Guru menyiapkan siswa untuk membaca dan membantu mereka berfikir tentang apa yang akan mereka baca sebelum memulai pembelajaran. Siswa belajar untuk memprediksi apa yang akan mereka baca berdasarkan pada petunjuk yang tersedia di dalam teks, seperti gambar, tulisan tebal dalam bagian teks dengan membaca sekilas.
2.    Membaca
Para siswa diminta untuk membaca teks dalam hati untuk memverifikasi keakuratan prediksi mereka.
3.     Membuktikan
Siswa membaca kembali teks agar mereka dapat memverifikasi prediksi mereka. Siswa memverifikasi keakuratan prediksi mereka dengan menemukan pernyataan dalam teks dan membacanya secara lisan dalam kelas.
B.  Kelebihan Strategi Directed Reading Thinking Activities (DRTA)
Berikut kelebihan strategi Directed Reading Thinking Activities (DRTA):
1.    Berisi banyak jenis-jenis strategi membaca sehingga guru dapat menggunakan dan dapat memperhatikan perbedaan yang ada pada peserta didik.
2.    Merupakan suatu aktivitas pemahaman yang meramalkan cerita hingga dapat membantu siswa untuk memperoleh gambaran keseluruhan dari suatu materi yang sudah dibacanya.
3.    Menarik minat siswa untuk belajar, karena dalam strategi Direct Reading Thinking Activity (DRTA) menggunakan berbagai metode yang tidak hanya melayani siswa secara audio-visual, tetapi juga kinestesis.
4.    Menunjukkan cara belajar yang bermakna bagi murid, sebab belajar bukan hanya untuk belajar akan tetapi mempersiapkan untuk hidup selanjutnya.
5.    Dapat digunakan dalam beberapa mata pelajaran baik isi maupun prosedur mengajar.
C.  Keterampilan Membaca Pemahaman
            Keterampilan membaca pemahaman adalah suatu proses untuk mengenali atau mengidentifikasi teks, kemudian mengingat kembali isi teks. Membaca pemahaman juga dapat berarti sebagai suatu kegiatan membuat urutan tentang uraian atau menggorganisasi isi teks, bisa mengevaluasi sekaligus dapat merespon apa yang tersurat atau tersirat dalam teks.
Berikut ini merupakan prinsip-prinsip dalam membaca pemahaman yaitu:
1.    Pemahaman merupakan proses konstruktivis sosial.
2.    Keseimbangan kemahiran adalah kerangka kerja kurikulum yang membantu perkembangan pemahaman.
3.    Guru membaca yang professional (unggul) mempengaruhi belajar siswa.
4.    Pembaca yang baik memegang peranan yang strategis dan berperan aktif dalam proses membaca.
5.    Membaca hendaknya terjadi dalam konteks yang bermakna.
6.    Siswa menemukan manfaat membaca yang berasal dari berbagai teks pada berbagai tingkatan kelas.
7.    Pengikutsertaan adalah suatu faktor kunci pada proses pemahaman.
8.    Strategi dan keterampilan membaca bisa diajarkan.
9.    Asesmen yang dinamis menginformasikan pembelajaran membaca pemahaman (Rahim, 2008: 3).
D.  Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Strategi Direct Reading Thinking Activity (DRTA)
            Dalam penelitian yang berkaitan dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia, standar kompetensi yang akan dicapai adalah mendengarkan dan memehami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak yang disampaikan secara lisan. Sedangkan kompetensi dasar yang akan dicapai adalah mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, dan amanat).


SIMPULAN

            Strategi Direct Reading Thinking Activity (DRTA) memfokuskan siswa untuk terlibat secara langsung dengan teks bacaan dengan melakukan prediksi atas bacaan yang disediakan. Melalui strategi Direct Reading Thinking Activity (DRTA) maka proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektif. Siswa merasakan bahwa belajar memahami suatu bacaan merupakan hal yang mudah dan menyenangkan. Oleh karena itu, kemampuan siswa dalam memahami mata pelajaran Bahasa Indonesia semakin meningkat, sehingga hasil evaluasi dalam proses belajar menjadi lebih baik.